Kamis, 02 Maret 2017

Tak Ada Kembang Api di Arab Saudi

No automatic alt text available.


#Violet 21
Riyadh. - Pergantian tahun biasa dilewati dengan perayaan meriah di Indonesia dan banyak negara lainnya. Riuhnya kembang api menghias gelap langit malam. Suara-suara terompet sahut menyahut. Dan padat macet merayap karna semua orang tumpah ruah di jalan-jalan atau spot-spot yang telah di siapkan. Pula di tambah konser dan party disana-sini

Tetapi tidak demikian di Arab Saudi. Saya yang berada di kota Riyadh bahkan tak mendengar satupun suara kembang api atau terompet tadi malam. Di negara ini, pergantian tahun masehi menjadi sesuatu yang biasa saja. Selayak hari kamis berganti hari jumat.

Kepolisian syariat Arab Saudi atau yang biasa disebut Mutawaa memperingatkan secara langsung kepada publik bahwa perayaan tahun baru dilarang di negara ultra-konservatif ini. Larangan ini didasarkan pada dekrit dari Majelis Ulama Arab Saudi yang melarang perayaan semacam itu.

Alasan dekrit tersebut, karena Arab Saudi mengikuti kalender Islam, tidak seperti kebanyakan negara Teluk lainnya yang mengikuti kalender Gergorian yang juga digunakan secara internasional.

Keberadaan Mutawaa atau yang secara lengkap disebut Commission of the Promotion of Virtue and the Prevention of Vice ini sangat berpengaruh di Arab Saudi. Mutawaa bertugas mengawasi warga yang melanggar aturan syariat Islam yang berlaku.

Mutawaa pula yang melarang toko-toko menjual kembang api, terompet dan segala pernak perniknya. Bahkan bagi masyarakat yang pelaporkan adanya penjualan kembang api mendapat hadiah lebih dari Rp.5.000.0000,00.

Bagaimanapun cara kita menanggapi pergantian tahun, semoga dapat membawa kita ke pribadi yang lebih baik. Pun meski tanpa perayaan yang gegap gembita. Tanpa kembang api dan kumpul bersama. Karna seyogyanya, perubahan yang paling hakiki ada di dalam diri kita. Pada hati yang selalu mengharap ridhoNya. Pada jiwa yang menanti pengampunan dari sang pemilik nyawa.

*Violeta
Riyadh, Arab Saudi, 1 Januari 2016, 16.00 waktu KSA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

One Day One Post

Saya tak pernah benar-benar mengerti. Sebuah perkumpulan manusia dengan satu misi. Lucu jika kemudian ada yang bertahan dan tereliminasi. Bu...